Karena Batu Akik, Anak SD Nekad Nyuri Lewat Ventilasi Rumah

by @ Kamis, Maret 19, 2015
Apakah ini karena harga batu akik yang melambung tinggi ? Berikut informasi lengkap mengenai aksi Tiga orang anak yang memaksa masuk rumah melalui Ventilasi untuk mencuri :

Demam batu akik ternyata tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa. Di Kolaka Utara, untaian batu mulia tersebut juga menumbuhkan rasa suka bagi anak-anak sekolah dasar di daerah itu. Namun, rasa ingin memiliki yang sangat tinggi membuat tiga bocah melakukan tindak kriminal dengan cara masuk diam-diam ke rumah salah satu warga untuk mengambil batu akik. Dari tiga orang pelaku itu, dua di antaranya masih duduk di bangku sekolah dasar.
Kepala Polres Kolaka Utara AKBP Darmawan Affandi membenarkan kejadian ini. Menurut dia, polisi akan memanggil masing-masing orangtua pelaku beserta kepala desanya. "Ketiga anak itu tidak bisa kita tahan karena masih di bawah umur. Jadi, yang kita lakukan cukup pembinaan saja," kata Darmawan, Jumat (20/3/2015). Mereka yang ditangkap adalah AR (11), yang saat ini tidak bersekolah lagi, IS (11) siswa kelas V SD, dan FZ (12) siswa kelas VI SD.
Kejadian ini berawal saat para pelaku masuk ke rumah melewati ventilasi. Mereka kemudian menggasak puluhan batu akik. Namun, sebelum berhasil melarikan diri, pemilik rumah memergoki aksi mereka. Sebagian dari mereka berhasil kabur, tetapi FZ tertangkap. Pemilik rumah kemudian menyerahkan anak tersebut kepada polisi. Di hadapan polisi, FZ menyebutkan satu per satu anggota kelompoknya.
Ternyata, beberapa hari sebelumnya, mereka juga sempat merampok rumah yang sama. Mereka bisa mendapatkan batu akik dan uang tunai ratusan ribu rupiah. Berdasarkan pengakuan IS, mereka dipaksa oleh AR untuk mencuri batu akik. Sebab, jika menolak, mereka akan dipukul. "Dipaksa ikut, kalau tidak, akan dipukul. Saya cuma ambil lima biji dan saya jual Rp 5.000 satu biji. Yang lain satu dus dia ambil. Saya menyesal dan tidak akan berbuat seperti itu lagi," kata dia. Setelah para pelaku mengakui perbuatannya, polisi mengembalikan bocah-bocah itu kepada orangtua masing-masing. (kompas.com)

-- Tidak ada komentar --

Posting Komentar